langit masih gelap saat aku turun ke mushola di lantai satu asrama untuk menjalankan sholat subuh. saat itu hanya aku dan tiga orang lainnya yang datang ke mushola untuk sholat subuh.
setelah selesai sholat subuh aku kembali ke kamarku untuk mandi. dinginnya air selalu menusuk kulitku saat aku membasuh badanku dengan shower. namun inilah nikmat yang Allah berikan untukku pagi ini.
setelah mandi, aku mulai menyiapkan sarapan untuk kedua adikku dan mengantarkannya ke sekolah. setelah aku mengenakan sweater aku langsung mengantarkan adikku ke sekolah. pagi ini cukup cerah sehingga matahari dapat menghangatkan tubuhku.
sepulangnya aku mengantarkan mereka, aku kembali kekamarku. aku berbaring sejenak di kasurku dan menutup kedua mataku dengan telapak tangan.
aku bergegas mengambil beberapa kertas hvs dan peralatan menggambar. entah pagi ini aku ingin melukis.
dengan headset yang kupasang di kedua telingaku ku berjalan menaiki anak tangga menuju lantai tertinggi di asrama.
dengan tanpa kata aku berdiri di balkon sembari menikmati hembusan angin pagi. ku lihat dari atas banyak anak sekolah yang sedang berlarian mengenakan seragam olahraga, para petani yang sedang memanen padi, dan pedagang pasar yang mondar mandir lalu lalang dijalan dengan motornya.
lantai lima asrama memang masih sepi, paling hanya beberapa kamar saja yang telah berpenghuni. dengan suasana seperti ini aku lebih bisa menikmati kesendirianku.
aku duduk dianak tangga lantas bersandar di tembok. ku lepaskan sweater yang ku kenakan dan ku gantung di tembok.
"sweater itu...." benakku.
sweater itu mengembalikan ingatanku. mengembalikan memori memori masa laluku. memori kebahagiaan serta kesedihan. namun semakin ku mencoba melupakannya memori kebahagiaan itu semakin mendominasi fikiranku.
ku tarik nafas panjang sembari menyiapkan alat gambarku. entah apa yang ingin aku lukis, bahkan menggambarpun aku tak bisa. namun keinginanku untuk melukis membuat tanganku bergerak perlahan menggurat garis-garis abstrak.
seketika musik yang sedang ku mainkan berhenti. error mungkin, fikirku. ku ambil smartphoneku dan kembali memainkan musik yang membuat aku tenang. lalu ku kunci layar smartphoneku. seketika aku melihat pantulan mataku di layar gelap smartphoneku. tatapan mata yang kosong namun penuh rahasia dibaliknya.
tatapan mata kosong dan air mata adalah hal yang pertama kali aku lukis. mewakili perasaan? ya sedikit :') ku sempurnakan gambarku dengan hidung mulut serta wajah.
memang gambarku bisa dibilang tidak bagus. namun itu sedkit mewakili perasaanku.
ingin rasanya ada seseorang yang bersedia ada disisiku saat ini. bersedia menyediakan pundaknya untuk tempatku bersandar. menajamkan pendengarannya untuk sekedar mendengarku berkeluh kesah. merelakan jari jemarinya basah hanya untuk menghapus air mataku. dan mendekap erat tubuhku hanya untuk sekedar memberiku semangat.
namun rasanya hati ini masih belum mau berpaling. masih belum mau membuka pintu. yap! hati ini masih berantakan, masih penuh dengan dekorasi kebahagiaan bersamanya.
tak terasa air mataku mulai membasahi bola mataku. namun aku melarangnya untuk jatuh, jatuh kepada hati yang hanya menganggapku sebagai angan-angan masa remajanya.
dua jam lamanya aku disana, menenangkan fikiranku. aku merapikan alat gambarku dan mengenakan sweater itu kembali untuk melindungiku dari hawa dingin.
ku langkahkan kembali kakiku menaiki tangga menuju balkon teratas asrama. yap aku berharap bukan "ingin mengakhiri hidup" yang ada di fikirkanmu sekarang.
ku hirup nafas panjang sembari memejamkan mataku. semilir angin berhembus melewati tubuhku.
"dear masa laluku...
kuakui rasa rindu yang semakin mendalam ini membuat aku semakin terpuruk. namun aku tak akan membiarkan air mataku jatuh lagi hanya untuk menangisi dirimu. dirimu yang hanya menganggap kepercayaanku pada kata-kata manismu dulu hanya sebatas angan-angan masa remajamu.
tanpaku kamu akan bebas melakukan apapun yang kamu mau dan tanpaku kamu akan lebih menikmati kebahagiaanmu. kamu tak akan perlu takut merindu karena jarak. kamu dapat mencari seseorang yang dekat denganmu agar saat kamu rindu kamu dapat bertemu. meski hatiku sakit melepasmu, namun semua ini akan membuatmu jauh lebih bahagia daripada terus bersamaku.
yang sekarang aku bisa lakukan adalah membiarkan semua rasaku padamu terhempas angin dan lapuk dimakan sang waktu. mempersiapkan diriku menjadi orang yang lebih baik lagi. jadi apabila kamu jodohku dan kita bersatu kembali aku dapat mencintaimu lebih baik lagi dari sebelumnya."
Buat kamu yang disana.. Makasih yaa. udh mau jadi bagian hidup saya, walaupun cuma sementara... insyaallah kalo jodoh ga kemana saya kaya gini juga bukan maunya saya.. tapi saya fikir.. ini yg terbaik buat anda. saya cuma gakepingin anda terbebani dgn hubungan kita :) lanjutin nulis ceritanya yaa.. kalo lagi sempet pasti saya baca :)
BalasHapus