keretaku tiba pukul 00.22 di stasiun prwkrto. gelap dan dinginnya malam menyambut kehadiranku. aku turun diatas lantai peron putih yang sangat bersih tak ada noda. ini pertama kalinya aku pergi ke kota ini sendirian.
saat itu aku memutuskan untuk menunggu di bangku tunggu penumpang krn perjalananku dari kota prwkrto ke wnsb akan kulanjutkan esok pagi saja berhubung ini masih larut malam.
setelah memutuskan untuk ke toilet aku kembali ke tempat dudukku yang tadi ku tempati.
ku lihat banyak sekali petugas stasiun di stasiun ini.
ku perhatikan mereka dengan seksama dari kejauhan.
kulihat mereka mengerjakan tugas mereka masing2. ada yang mengenakan seragam putih bercelana hitam dengan topi merah bulatnya dan memegang lampu berwarna hijau dan berdiri di peron kereta sembari bertegur sapa dengan masinis di kereta tsb saat kereta tiba dan meniup peluit panjang pertanda kereta boleh melanjutkan perjalanan.
namun aku sangat tertarik dengan pegawai yang saat itu memakai baju hijau bergaris merah dipundaknya, yap sepertinya mereka staff kebersihan di stasiun ini.
kulihat mereka ada sekitar 4/5 org malam itu mondar mandir sepanjang peron membawa kain pel, sikat, serok air, sabun cuci, ember, dan selang air yang panjang.
kulihat mereka saat itu berkumpul di peron satu. mereka bertelanjang kaki entah apa yang mereka lakukan. namun semakin lama aku perhatikan ternyata mereka akan membersihkan peron.
mereka mulai mencampur detergen dengan air dalam ember dan mengguyurkannya ke peron tsb. dan mengepelnya dengan kain pel serta membersihkannya dengan sikat.
meter demi meter aku lihat peron itu telah tersapu dengan campuran detergen dan air tsb. ada yang bertugas menyikat, mengepel, menyerok air, serta mengguyur air, namun rasa kekeluargaan tercipta diantara para petugas itu, sendau gurau dan kerja sama mereka membuat pekerjaan mereka cepat selesai.
berkali2 aku mendengar suara operator memberi informasi datangnya datangnya kereta api disertai dengan klakson dari kereta api tsb.
aku masih sendirian di bangku tunggu namun aku hanya terfokus pada para petugas di stasiun ini.
satu jam sudah ku duduk disana dan aku rasa udara malam semakin menusuk tulang belulangku, kucoba bangkit berjalan sepanjang pertokoan dalam peron dan aku memutuskan untuk duduk disatu toko untuk memesan teh hangat dan donat coklat untuk menghangatkan tubuh dan fikiranku.
aku melihat mulai banyak orang yang berlalu lalang untuk menepati jadwal keberangkatan kereta mereka dari stasiun ini. dan kereta mereka datang,
"kereta argo lawu jurusan Yogyakarta akan tiba di peron 3, harap penumpang menunggu di peron 3 dan periksa kembali barang bawaan anda" kata operator stasiun.
aku menikmati setiap detik waktuku di stasiun. melihat gerbong kereta penuh dengan muatan barang. serta gerbong kereta yang membawa tabung bensin besar dari pertamina.
sempat terfikir dalam benakku apakah ini pekerjaan yang setiap hari mereka kerjakan? saat mereka yang tengah asyik terlelap para petugas ini justru harus asyik berkutat dengan dinginnya malam di stasiun menanti kereta dan penumpang yang akan datang maupun pergi.
kulihat waktu telah pukul tiga pagi. namun aku masih enggan beranjak. aku memutuskan untuk tidak jadi mencari penginapan karena memutuskan untuk menikmati suasana stasiun pagi ini. meski dingin semakin mendera indera perasaku dan rasa kantuk membuatku ingin tertidur namun aku tetap tak gentar.
"aku harus tetap terjaga!" benakku.
tak terasa donat coklat dan teh hangat yang ku pesan tadi telah habis. namun aku masih duduk di toko itu.
"dek, dari mana mau kemana?" tanya seorang bapak disebelahku yang sebelumnya telah memesan kopi dan donat.
"saya dari jakarta mau ke wnsb pak. bapak sendiri dari mana mau kemana?" jawabku
"ohh berarti kamu udah sampe dari tadi tengah malem ya? saya juga dari jakarta tp rumah saya deket sini. saya pensiunan, seminggu sekali saya kesini."
"ohh gitu pak. iya pak, ini mau ke terminal tapi nunggu pagi dulu"
"kamu kuliah di wnsb? kamu sendirian naik kereta?" katanya bertanya lagi.
"iya pak kuliah disana. iya saya sendiri, hehe" kataku tersenyum.
"berani banget, saya juga punya anak laki-laki kuliah juga udah semester 3, tapi saya aja yang punya anak laki2 masih suka was-was kalo dia pergi kemana-mana sendiri. ini kamu berani banget sendirian." katanya bercerita.
"hehe ya gak apa-apa lah pak, mumpung masih muda masih bisa kemana2 sendiri ya sendiri aja. kasian ibu kalo saya minta anterin." kataku dengan santainya.
"hehe iya iya bener kamu cari pengalaman ya? tapi yang penting hati-hati soalnya kamu perempuan" katanya tersenyum.
rasa kantuk semakin mendera dan aku memutuskan untuk memesan segelas mocachinno dan donat strawberry untuk menghilangkan rasa kantukku.
"dek, saya Pak Yono nanti kamu kalo mau ke terminal sama saya aja ya. biar dianter bapak ini (katanya mengenalkan supir mobil langganannya) tenang aja bapak ini udah langganan saya. dia pake seragam kok, dia emang tugas disini. jadi kamu ga usah takut."
panjang lebar aku mengobrol dengan pak Yono, hingga tak terasa telah pukul setengah empat pagi. donat strawberry dan mocachinoku telah habis.
"ayo keluar lewat sini." kata pak Yono. awalnya aku menolak ajakan pak Yono untuk mengantarku ke terminal. namun pak Yono memaksa, karena pak Yono hawatir aku ke terminal bus sendirian. sungguh baik pak Yono ini.
"saya sudah mulai susah jalan, maklum sudah tua. jalan juga ngos-ngosan" kata pak Yono sembari berjalan. perawakan pak Yono memang tinggi besar seperti tentara. namun jalannya sudah agak susah, sakit katanya.
aku masuk ke dalam mobil dan duduk di depan.
"kamu duduk aja didepan, kaki saya kepanjangan duduk di depan, biar saya duduk di belakang"
pak supir mengendarai mobilnya menuju terminal. aku dan pak Yono banyak mengobrol di mobil.
setibanya di parkir mobil pribadi terminal pak Yono masih mau megantarku ke dalam terminal dan melihat langsung aku menaiki mikro bus. aku sempat menolak diantar karena aku tau pak Yono akan kesakitan bila berjalan jauh. namun beliau tetap memaksa.jalan dari tempat parkir terminal ke dalam terminal memang cukup jauh. kasihan aku dengan pak Yono melihatnya jalan sembari menahan sakit.
"bus ke wnsb yang mana mas?"
"oh ini pak"
"sini, ini busnya. saya nganter kamu sampe sini aja ya. hati-hati dijalan. kabari saya kalo sudah sampe wnsb" katanya sambil menepuk pundakku.
"Terimakasih banyak ya pak sudah mau anter saya. maaf ya pak saya ngerepotin bapak. nanti kalo sudah sampe saya kabari bapak" kataku sembari pamit dan bersalaman dengan pak Yono.
"Hati-hati nggeh ndok" katanya sambil tersenyum.
aku langsung menaiki bus yang akan membawaku sampai kota wnsb. saat aku lihat ke luar jendela pak Yono telah berlalu. beberapa menit kemudian busku berangkat menuju kota wnsb.
saat ini pak Yono masih sering menanyakan kabarku. dan ia berniat untuk menengokku ke asrama sewaktu-waktu. sampai kapanpun aku tak akan bisa membalas kebaikan pak Yono. dan yang sekarang bisa aku lakukan hanya berdoa kepada-Nya agar beliau diberikan kesehatan dan panjang umur.
meski pertemuanku dengan pak Yono hanya sesaat, namun ini menjadi sebuah pelajaran hidup.pengalamanku kali ini adalah guru yang sangat berharga. ini bukan pelajaran yang bisa aku dapat di sekolah, namun hidup yang mengajarkanku. berbuatlah kebaikan di dunia dengan ikhlas dan tulus untuk bekal di akhirat.
"pak, meski saya ga bisa bales kebaikan bapak, namun saya akan melanjutkan kebaikan bapak kepada orang lain. semoga Allah yang bales kebaikan bapak"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar