Sabtu, 02 Agustus 2014

Memori Kecil


Dia duduk disampingku hampir satu jam. Saat itu rambut panjangku ku ikat, dari rapi hingga mulai berantakan. Dia menatapku dan mengelus kepalaku dengan lembut sembari tersenyum. 'sini aku rapihin, anak rambutnya berantakan.' aku diam dan hanya menatapnya. Aku terus menatap matanya hingga hampir tanpa berkedip. Aku merasa luluh melihat tatap matanya yang mulai lelah karena kantuk. Aku rasakan tangannya menyingkap rambut ditelingaku dan merapikannya.

setelah selesai menyingkap rambutku ia hanya tersenyum dan tangannya mendarat dipipiku, lalu ku genggam tangannya yang dingin terhempas angin malam. ia menatapku dalam dan bertanya 'kamu kok gitu sih mukanya?'. 'kamu capek ya mas?' kataku. 'nggak kok aku cuma ngantuk aja.' jawabnya. 'tapi badan kamu panas loh mas' kataku hawatir. 'aku engga apa-apa pesekk!' ia tersenyum sembari mencubit hidungku.

beberapa menitpun berlalu dan kami masih asyik mengobrol sembari bertaruh games "flappybird". 'mas pulang ya? udah malem soalnya.'. 'iya mas..' jawabku. 'sini..' katanya sambil mengulurkan kedua tangannya. ku genggam tangannya dan kami saling bertatap hingga pelukan mempersatukan kami. ia mencium keningku sambil berkata 'aku sayang sama kamu, kamu mau jadi istriku ya?'. aku mengangguk 'aku juga sayang sama kamu mas, aku harap kamu yang bisa jadi imam aku nanti.'

ia tersenyum dan ia pamit kepada orang tuaku, aku mencium tagannya dan menunggunya didepan rumah hingga iapun berlalu dari hadapanku.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar