Senin, 01 Desember 2014

Plester Biru

plester biru kini telah 12 jam melekat di jari tengahku. Padahal tadi pagi jari tanganku masih baik-baik saja, ya tentunya sebelum pintu menjepit jari tanganku hingga berdarah.

"astagfirullahhhhhh....." jeritku alam hati sembari menunjukkan ekspresi yang sudah bisa ku bayangkan betapa buruknya.

rasanya sangat sakit jari ini terjepit hingga mengeluarkan darah, rasanya ingin menangis dan nafaspun terengap-engap karena menahan rasa sakit itu. namun menangis hanya membuat sakit ini semakin parah menurutku. jadi dengan segera aku bersihkan darah yang ada di jariku. ku cuci jari tanganku dan rasanya sungguh perih, namun aku harus membersihkannya agar lukaku cepat bisa ku obati.

dan kali ini sudah 2 plester yang telah aku gunakan untuk menutup lukaku. terakhir kulihat luka itu kini membaik. aku sungguh lega melihatnya meskipun rasanya tetap masih sakit jika tersentuh sesuatu.

kita tidak akan pernah tau bagaimana takdir kita satu jam, satu menit, bahkan satu detik kedepan. baik atau burukpun kita tidak tau. bahkan aku sendiri tak tau bahwa kali ini ada plester biru yang melekat di jari tanganku, padahal sebelumnya jariku masih baik-baik saja.

saat kita mendapat takdir yang buruk pasti rasanya sakit bagaikan terjepit pintu hingga berdarah. menangislah jika itu memang menyakitimu, namun kita tidak boleh terus terpuruk akan kesakitan itu.

se-ringan apapun luka itu, yang namanya luka tetap harus diobati agar cepat sembuh. seringan apapun takdir buruk yang menimpamu, bangkitlah, bersihkan lukamu, dan obatilah. percayalah, Allah telah menciptakan obat atas segala penyakitmu, termasuk luka didalam hatimu.

kini lukaku telah sembuh, butuh 4 hari agar luka dijariku sembuh. dan selama 4 hari pula itu aku merasakan kesakitan di jariku. namun kini plester biruku telah kulepas. dan luka yang ada di jariku kini telah sembuh.

meskipun luka didalam hatimu tidak bisa sembuh secara langsung. tapi paling tidak jika terus kamu obati, luka itu secara perlahan akan sembuh, sama seperti luka dijariku.

ingatlah, seburuk apapun takdir yang diberikan Allah untukmu tetaplah bersyukur atas segalanya, termasuk rasa sakit itu. karena hanya dengan rasa sakit itu pula kamu bisa belajar agar kesakitan itu tidak terulang lagi.

selamat tinggal plester biru :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar