malam semakin larut, tapi aku enggan juga kehilangan rasanya. seperti malam sebelumnya, dimana rasa gundah untuk pergi, beranjak, dan tinggal di tempat lain untuk waktu singkat menjadi hal yang berat. terlebih, pada Tuan pemilik hati, karena padanya lagi aku kembali.
kesekian kalinya kenyamanan ini menjadikanku manusia lagi. begitu lama ku rasakan bahwa aku kehilangan diriku sendiri, bagai mati suri. tapi semua aneh ketika aku merasa hidup saat aku bersamamu. Tuan, kau sungguh menjadikanku manusia lagi. mungkin setelah ini aku akan menjadi pecandu rindu setiap harinya, dan itu karena salahmu membuat aku jatuh cinta pada kekamuanmu lagi.
entah Tuan, aku merasa begitu berantakan. waktuku selalu terjeda beberapa detik hanya karena tawamu melintas begitu saja. tanpa peringatan, ku nikmati jeda waktuku untuk membiarkan suara di bilik ingatanku menggaung dengan lantangnya. suaramu... kata-katamu.. mencuri sepersekian detik waktuku! sungguh, kau pencuri yang paling pandai sejagad raya!
Butuh waktu yang tak sedikit untuk menjadikan tulisan ini dapat kau baca setiap katanya. tak mudah buatku kali ini untuk sampai pada saat ini. mungkin juga buatmu. ya, ini tak mudah bagi kita.. tapi waktu yang menunjukkan keajaibannya, karena bahagia itu masih saja jadi hak milik pribadiku. kebahagiaanmu yang ku maksud, Tuan. kebahagiaanmu yang telah lama tak ku lihat.. waktu yang sengit membuat kita semakin terbirit, berlari mengejar sesuatu yang entah pasti atau tak pasti. tapi sekali lagi, kau berhasil menjadikanku diam dan hanya banyak menggerutu tanpa pernah berani berlari darimu, Tuan.
"kepastian" memberi arti untuk terus berjuang mencari jalan, untuk bersama. tapi tanpa keyakinan, ku jamin berjuta persen kau tak akan pernah mampu mebuat singa betina luluh begitu saja. jadi, terimakasih untuk sepersekian detik "keyakinan" yang menjadi alasan singa betina mengintai dan sabar menanti buruannya.
berat, kembali dipisah waktu.
akankah kita bertemu untuk yang kesekian kali, Tuan?
terimakasih telah menjadikan bahagiamu obat pilu untukku. karena sebagaimanapun rasa sakit membuat gundah, tetap pundakmulah tempatku merebah lelah..
selamat pagi, Tuan...
aku titipkan rindu yang tak bisa ku sampaikan disudut kecil hatimu, semoga aku akan selalu menjadi tamu istimewamu dimana denganku kau temukan kebahagiaan itu..
izinkan sore ini ku beranjak untuk sekedar berpindah jarak membawa raga. kali ini aku rindu luar biasa, tapi tidak tahu besok senja, mungkin aku semakin cinta dibuatnya..
@dswidowati
16/3/18
Tidak ada komentar:
Posting Komentar