saya rindu..
rindu dengan kamu..
sosok kekamuanmu..
tanpa perlu jadi yang lain,
saya akan tetap rindu..
bagaimanapun kondisimu,
saya akan tetap merindu..
tapi saya juga pilu,
seiring kisah ini menjadi kelabu..
bisakah saya menangis lagi, tapi
tidak untuk melepasmu..
tapi menangis untuk bilang,
saya sungguh rindu..
saya tak tahu penyebabnya apa,
tapi saya sungguh kehilangan 'saya',
apalagi semenjak kamu tiada..
akan jadi apa saya kedepannya,
jika kamu benar2 tak ada?
mungkin saya akan menua,
atau mungkin membiarkan
kamu jatuh cinta dengan lainnya.
seperti yang kamu fikirkan,
sewaktu senggang datang.
dan saya, juga harus memulai
untuk mencintai yang lainnya.
memulai lagi dari awal,
dengan orang yang berbeda.
tapi, saat ini saya tak bisa,
membayangkannya tetap tak bisa.
bisakah saya pinta,
untuk tidak meninggalkan saya?
entah apa yang saya pikir,
tapi sungguh ini benar saya,
dengan segala lelahnya..
bisakah kita bertemu,
agar saya bisa tahu..
apa yang sesungguhnya kau mau..
aku, atau keakukanku?
saya tak ingin rindu kamu..
sekali saja..
seperti waktu kita mencoba,
untuk tak saling terbuka..
karena saya sudah mencoba,
dan saya tersiksa.
dengan semua rindu yang bersisa..
bisakah?
saya minta disakiti saja,
agar saya kebal dan lupa.
apa itu cinta dan luka.
kamu tahu,
berkali saya menyerah.
dan berkata sudah.
tapi saya tak bisa lepas,
jika masih ingin terikat.
saya tak bisa merindu kamu,
menjadikanmu terbelenggu.
karena ini salah saya,
terlanjur terlalu pada kamu.
maaf, saya katakan maaf..
ini benar saya..
kamu tahu air mata saya tak terbendung?
kamu tahu bagaimana isak tangis saya?
saya tahu kamu paling benci itu.
ini tak bisa saya tahan lagi,
meski saya coba senyum dan biasa saja.
saya harus apa,
untuk membebaskan hati saya?
dari rindu, cinta dan luka?
apa yang saya pilih,
sehingga saya serakah memilih ketiganya.
mencinta, merindu dan terluka.
saya coba abaikan kamu,
tapi saya tak kuasa.
haruskah kamu pergi dengan lainnya,
hingga saya merasa lega?
tentunya dengan sakit yang amat.
tapi saya tak mau,
kamu sakiti perempuan lainnya.
biar saya saja, yang sudah
makrab dengan ketiga konsekuensinya.
bisakah kamu bebaskan saya?
dari rindu yang terus memaksa bertamu?
dari luka yang terus menganga?
dari cinta yang terlalu lama ada?
kalau bisa, kabarkan saya.
saya akan menunggunya,
sampai kapanpun kamu bisa bebaskan saya.
sakiti saya saja,
satu kali,
yang paling sakit,
agar saya terluka paling dalam,
karena saya tak sanggup lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar