Pak.. Taukah engkau aku merindukanmu? Meskipun bagaimanapun sikapmu tapi engkau tetaplah ayahku. Pak.. Aku merindukan raut wajahmu. Raut wajah yang menenangkan aku meski kutau saat ini kau mulai renta. Pak.. Meskipun aku tidak pernah mengatakan ini padamu, nyatanya aku sangat bangga memiliki ayah sepertimu. Aku sangat bahagia menatap raut wajahmu saat kau menjemputku didepan gerbang sekolah.
Pak.. Kau tau? Semenjak kau pergi banyak laki-laki yang mendekatiku hanya untuk menyakitiku, tak seperti dulu kau melindungiku dari depan sekarang kau hanya melindungiku dari jauh bahkan terkadang tak bisa melindungiku sama sekali. Pak.. Kau tau betapa rindunya aku padamu? Betapa aku sangat ingin bertemu denganmu? Namun nyatanya aku tak sanggup meraihmu, pak.
Sangat pilu hati ini bila kau hanya membicarakan perasaanmu tanpa kau pahami perasaanku, Pak.
Pak.. Aku hanya ingin bertemu denganmu hanya sebagai ayah dengan anak perempuannya bukan sebagai perantara atas dunia luar. Aku ingin berbicara denganmu layaknya ayah dan anak bukan seperti engkau dengan orang lain. Aku hanya ingin bicara dari hati ke hati layaknya ayah dan anak, bukan untuk memulai sebuah pertengkaran.
Pak.. Kau tau? Meskipun seperih apapun luka dihati tapi kau tetap ayahku..
Rabu, 07 Januari 2015
Pak..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar